Andhini
oleh : Eros Rosita





Langit kelabu dan hujan belum turun saat wanita itu memutuskan untuk tetap tinggal dan menikmati beberapa sesapan kopi hasil buatan lelaki berambut gondrong itu. Namanya Wugi, penghuni masa lalu yang tiba-tiba menyelinap kembali ke dalam masa depan wanita itu. Di ujung malam, saat wanita itu masih sibuk dengan lembaran-lembaran kertas di meja kerja, Wugi memberanikan diri menelpon wanita itu dan menyuruhnya datang setelah sekian lama mereka tidak bertemu.

Wanita itu bernama Andhini. Berambut panjang lurus yang tergerai dan berkulit pucat seperti bulan yang muncul di tengah sinar matahari pagi. Saat Andhini datang, tidak ada yang berubah dari apa yang terakhir kali dia lihat. Lima tahun lalu. Meja bundar terbuat dari kayu jati berukiran sayap malaikat masih berada di sudut ruangan di dekat jendela lebar berkorden abu-abu kusam. Meja itu memang sengaja diletakkan di sudut itu karena Wugi tahu, Andhini menyukai senja. Dan Wugi tahu Andhini suka duduk berlama-lama di situ hanya untuk menikmati senja yang tenggelam saat jam pelan merangkak tepat pukul lima empat lima.

"Ada apa kau menyuruhku datang, Wugi? Apa ada sesuatu yang ingin kau bicarakan denganku?" Andhini membiarkan asap kopi mencumbu hidungnya yang mancung dan bertulang tegas. Sudah lama dia tidak mengirup kopi buatan Wugi yang telah menjadi favoritnya.