Rabu, Agustus 29, 2012

Dari bandara Gardermoen, Oslo,  penerbangan ke Indonesia mengalami dua kali transit di London dan Hongkong. Setelah melewati perjalanan selama kurang lebih dua puluh jam akhirnya aku bisa menginjakkan kaki di Soekarno-Hatta. Lagi. Hujan menyambut kedatanganku kali ini, menawarkan suasana sendu yang sudah membekas sejak aku di Norwegia. Taxi yang kutumpangi melaju lambat karena macet di seputaran Slipi. Tidak banyak yang kukatakan. Hanya terdengar sayup-sayup suara klakson...
Kugy (Maudy Ayundia) bercita-cita ingin menjadi juru dongeng, sementara Keenan (Adipati Dolken) bercita-cita ingin menjadi pelukis. Mereka berdua bertemu di stasiun kereta saat kebetulan Eko (Fauzan Smith) dan Noni (Sylvia Fully) mengajak Kugy menjemput Keenan yang barusaja pulang dari Amsterdam. Chemistry dan ketertarikan Kugy dan Keenan bermula saat Kugy menyerahkan buku dongengnya kepada Keenan sementara Keenan membuatkan ilustrasi dari cerita-cerita yang dibuat Kugy. Bercerita...

Minggu, Agustus 26, 2012

Masih ada beberapa waktu untuk bertemu Arne sebelum aku bertolak ke Indonesia. Pertemuan itu berlangsung di apartemennya. Spagetti dan sup kacang merah buatan Arne sama sekali belum tersentuh. Wanita itu diam membeku di depanku, membiarkan irama Yesterday mengalun sayup lewat dvd yang dibiarkan menyala di pojok ruangan. Gambar-gambar di televisi berubah-ubah. Arne tidak memedulikannya. Di tengah cuaca yang mulai dingin itu, Arne hanya mengenakan kaus tipis berleher lebar...

Sabtu, Agustus 25, 2012

Arne Salju pertama di bulan Desember mulai turun seperti kapas. Membawa hawa dingin yang membuatku malas beranjak dari tempat tidur. Ini masih terlalu dini. Namun migrain yang tiba-tiba menyerang kepalaku memaksaku untuk mengambil air putih di lemari pendingin dan beberapa butir aspirin. Aku menyibak korden berwarna krem yang menyelimuti jendela lebar di pojok ruangan apartemen. Salju yang putih mulai menyelimuti kota seperti hamparan awan. Tidak terasa sudah Desember. Dan...

Jumat, Agustus 24, 2012

ArneMakan siang kali ini Will mengajakku kencan di sebuah kedai sushi tak jauh dari kantor tempatku bekerja. Oh iya, Will adalah sepupu Nick. Seorang wartawan lepas di sebuah media lokal. Will seorang pribadi yang menyenangkan. Seperti kebanyakan wartawan, ia tak terlalu senang mengenakan baju formal. Dan sebagai gantinya, ia hanya mengenakan setelan jins, converse, kaus tanpa kerah dan sweater warna abu-abu. Ia berkacamata dan wajahnya memiliki bintik-bintik merah yang...

Selasa, Agustus 21, 2012

Bapak bilang, ia barusaja menangis. Jakarta, Agustus 2012 Published with Blogger-droid v2....
Bumi berputar sebagaimana seharusnya. Menggulung waktu hingga sampai pada dimensi ruang yang tak lagi sama. Pohon maple yang terletak di seberang kuil Jisho tampak beranting beku. Sisa-sisa salju di penghabisan musim dingin telah leleh mencair. Membentuk segumpal embun dingin yang menetes di bangku kayu tempat wanita itu duduk menghitung hari. Sudah lebih dari dua pekan aku melihatnya duduk di sana. Namun kali ini aku tahu ia baru saja selesai berdoa. Wajah wanita itu telah...
Untuk kedua kalinya, saya bertemu lagi dengan orang Jepang itu. Wanita separuh baya yang berambut lurus sebahu. Raut mukanya tenang, cara bicaranya halus dan ia kelihatan sabar sekali. Saat bertemu pertama kalinya, saya mengaguminya. Saat itu ia mengenakan rok setengah betis yang seingat saya memiliki renda-renda. Memakai baju berlengan warna putih dan sebuah topi lebar warna serupa. Lalu malam tadi, saya kembali dipertemukan dengannya. Ia bersama suaminya yang mengenakan kacamata. Berbeda dengan pertemuan sebelumnya, kali ini ia mengenakan kaus...

Senin, Agustus 20, 2012

Mungkin sudah berbulan-bulan atau bahkan hampir satu tahun lebih draft itu tidak tersentuh. Semasa di warnet, saya mengerjakan draft itu dengan tekun. Menyalin kembali draft mentah yang sudah saya ketik di warnet untuk dikembangkan di rumah. Mengirimkan tiap bab yang berhasil saya tulis kepada teman saya untuk dikomentari. Saya juga ingat saat itu teman saya dengan proyek novel solonya. Setiap minggu kami selalu membuat deadline, membuat soundtrack-soundtrack untuk draft...

Minggu, Agustus 19, 2012

Judul : Perahu Kertas Penulis : Dee Penerbit : True Dee Pustaka Sejati dan Bentang Pustaka Tahun Terbit : Februari 2010 Jumlah Halaman : 444 halaman Belakangan ini saya dibuat penasaran dengan novel ini setelah mengetahui bahwa novel ini akan difilmkan dalam waktu dekat. Rasa penasaran itu terobati sudah setelah kurang lebih seminggu (akhirnya) saya bisa membabat habis novel ini. Perahu kertas bercerita tentang dua anak manusia yang bisa diibaratkan sebagai bumi dan langit...

Jumat, Agustus 17, 2012

This is just my own sketch. :) Tidak posting apapun. Hanya ingin mengabadikan ulang sketsa lama ini sebab sampai kapanpun, bermain dengan pensil, buku tulis, buku sketsa, pensil warna, kuas, kanvas, penghapus... tidak akan pernah membosankan. Baik menulis atau melukis, pada dua dunia yang berbeda itulah saya benar-benar bisa menemukan kebebasan. :) Jakarta, Agustus 2012 Published with Blogger-droid v2....

Selasa, Agustus 14, 2012

Ia melukis di sebuah ruangan dengan cahaya remang yang berasal dari bohlam tua. Di depannya, selalu ada segelas air putih. Aku tahu sejak awal bahwa ia bukan pecandu kafein seperti apa yang tampak padaku. Selama melukis, ia selalu mengunci pintu seolah ruangan sempit bercat putih itu adalah sebuaj singgasana yang begitu istimewa. Singgasana khusus yang hanya bisa dimasuki oleh ia sendiri. Yang aku ingat, selama melukis ia selalu memutar lagu-lagu lama Beatles dari sebuah...
Bulan November. Musim gugur di Leiden tahun ini terasa sangat dingin meski cuaca cerah dan matahari bersinar seterang biasanya. Suhu udara di musim gugur bisa mencapai dibawah 15° pada siang hari. Aku mengenakan mantel tebal berbahan katun yang hangat dan sebuah hoodie berbulu di kepalaku. Hujan turun lebat di awal pekan, membuat jalanan di sepanjang Oud Rijn berubah licin. Aku mengetukkan jari-jariku seirama jarum jam, menunggu Anne datang. Hari ini kami ada janji bertemu,...
Sepaket muffin dan surat tanpa nama sudah berada di mejaku pagi itu. Pagi buta karena aku harus berangkat ke kantor lebih awal dari biasanya. Kubikel berwarna abu-abu di sekitarku masih sepi. Saat aku membuka kotak muffin itu, aku mendapati aroma segar adonan yang sepertinya baru saja dikeluarkan dari oven. Lalu surat itu diletakkan menyatu dengan kardus pembungkus muffin yang berwarna kecoklatan. Surat itu dibungkus amplop warna nila tanpa hiasan apa-apa. Dan sebuah kalimat...
Saulina dan Senja yang Bisu Oleh : Eros Rosita Barangkali saja senja tidak selalu bercerita tentang kenangan. Padanya, sebuah kemurungan mengendap-endap dalam kesunyian yang syahdu. Dia bernama Saulina. Si gadis senja. Kekasih Sukma yang telah tiada. Namun, pada matanya tersimpan bermacam kenangan yang kini terabadikan dalam mata Sukma yang itu. Lelaki itu kerap mengutuk senja yang tidak tahu apa-apa. Di dalam darahnya mengalir merah yang Saulina bilang itu adalah wujud...
14 Agustus tinggal beberapa minggu lagi. Itu artinya lomba tahunan yang biasa digelar dalam rangka memperingati hari Pramuka sudah dipersiapkan jauh-jauh hari. Mulai dari persiapan lomba baris berbaris hingga latihan paskibraka untuk persiapan menjelang upacara dirgahayu kenegaraan tiga hari setelahnya. Saya selalu suka menyebutnya gadis kecil yang diam-diam melihat keluar jendela. Semarak menyambut hari ulang tahun Pramuka dan hari ulang tahun negara tidak sedikit pun membuat gadis itu melengkungkan seulas senyum. Gurat kebahagiaan yang terpancar...