“Sita!
Sini! Ngapain kau di situ?” Anak laki-laki itu melambaikan tangan kepada anak
perempuan yang masih diam mengamati perahu kertas mengambang di tengah sungai
kecil sebuah pematang sawah.
Di
tangan anak laki-laki itu sebuah layang-layang lengkap dengan gulungan benang
menunggu untuk diterbangkan. Tapi, niat menerbangkan layang-layang di sebuah
lapangan di dekat sawah diurungkannya. Anak laki-laki itu memilih duduk di
sebuah gubug reot, menunggu kereta api pukul lima sore melintas di sana.
“Tapi
perahuku...