
Suatu hari, kau mengajakku menggembala sapi di suatu padang rumput yang luas. Angin beriak. Dan embun masih malu-malu, mengintip sinar matahari dari balik reranting trembesi. Di sana kau duduk di bawah pohon, meniup seruling dan membaca beberapa bait puisi. Sementara aku berlarian mengejar kupu kupu musim panas yang beraneka warna. Kita tertawa, merasakan hangat pagi dengan perasaan gembira. "Hari ini cerah sekali," kataku. Peluh sudah menganak sungai di setiap ceruk...