Gambar pinjam dari sini |
Hai kau, apa kabar? Lama tidak
bertemu.
Kau sibuk apa sekarang? Masih
sering berkunjung ke perpustakaan?
Belakangan ini aku sibuk
dengan tugas kuliah, serta tumpukan laporan toko yang membuatku harus begadang
tiap malam. Oh ya, belum kuperkenalkan ya. Selain kuliah, aku juga mulai bekerja
part time di sebuah toko handicraft
yang mengkhususkan pada teknik menyulam. Aku menyukai pekerjaan itu, karena
membuatku terlihat menjadi seperti wanita di komik-komik. (Mungkin kau jadi
berpikir ya, kalau otakku dipenuhi komik. Hahaha.)
Oh ya, aku belum sempat
mengunjungi perpustakaan sejak beberapa minggu yang lalu, dan belakangan hujan
juga sering sekali turun. Saat sore, aku lebih banyak menghabiskan waktu hujan
di tempat kerja karena belakangan, pelanggan di toko kami mulai naik pesat. Dan
kebanyakan adalah remaja perempuan. Berkat mereka, aku jadi rajin belajar
menyulam.
Semua yang datang ke toko
kebanyakan sangat baik. Dalam waktu dekat, aku sudah mengenal mereka. Mereka sangat
ramah dan menyenangkan. Mereka kebanyakan lebih muda dariku, ada juga yang
lebih tua atau seumuran, tapi jumlahnya tidak banyak. Saat belajar menyulam,
aku lebih sering mendengarkan cerita-cerita mereka. Mereka sangat senang
menyulam dan mereka membuat bermacam-macam bentuk, mulai dari sweater, boneka,
topi, lukisan dan sebagainya. Sementara aku, aku juga sedang menyulam sesuatu,
apa itu? Rahasia! :P
Berdasarkan cerita yang
kudengar, beberapa memiliki keinginan untuk memberikan sulaman pertama mereka
untuk seseorang yang mereka sayangi. Aku jadi berpikir, suatu saat aku juga ingin
membuatkan seseorang yang kusuka sebuah kenang-kenangan yang lahir dari
tanganku sendiri. Terlihat keren dan romantis ya. Sebenarnya aku malu
mengatakannya, tapi bagiku tidak ada hal yang lebih menyenangkan selain
memberikan kenang-kenangan. Itu semacam pengingat, bukan?
Di toko, hujan yang turun menciptakan
lumeran di kaca yang banyak jumlahnya. Sementara aku memilih memutar Winter Sonata. Ini bukan rencana. Ini murni
kebetulan. Aku juga tidak sedang berniat untuk melankolis. Belakangan, siklus
alam mulai aneh ya. Musim hujan mulai susah untuk diprediksi. Dan bulan ini,
apa sudah masuk musim hujan ya ngomong-ngomong? Kalau iya, kurasa aku harus
membeli payung karena payung lamaku pemberian Ibu sudah rusak. Aku jadi sering
terjebak hujan, tapi aku suka. Tanpa sadar, hujan telah mengingatkanku padamu,
meski kau tidak pernah menyadarinya.
Minggu depan barangkali aku
akan sedikit longgar. Ujian yang menyita seluruh waktuku itu akhirnya selesai
sudah. Aku tidak mengharapkan hasil apapun selain lulus, aku sudah berjuang
sekuat tenaga. Tapi Ibu bilang, jika aku berhasil mendapat nilai bagus, aku
akan dihadiahi sesuatu. Aku penasaran apa yang akan Ibu berikan. Aku berharap, Ibu akan
membuatkanku makanan yang lezat karena aku suka masakan Ibu. Hahaha, seperti
anak kecil saja ya. Tapi, itulah cara Ibu menyemangatiku. Aku menyukainya.
Kalau kukenalkan padamu, kau mungkin
akan menyukainya. Tapi aku belum berani melakukannya. Jangankan mengenalkanmu,
mengirim surat ini saja aku tidak berani. Hehehe.
Barangkali kalau tidak ada
halangan, minggu depan aku akan ke perpustakaan. Buku yang kupinjam kemarin
sudah selesai kubaca. Dan kuharap, ada kau di sana. Itu saja.
Jakarta, July 2013
Woooow.so sweet beud
BalasHapusihirrrrrr :*
BalasHapusIni murni menggombal sodara-sodara -__-"
BalasHapus