Tidak usah mempedulikan badai dan angin yang suatu saat akan membalikkan kapal kecil yang telah menopang tubuh kita. Tugas kita hanya mendayung, berlayar. Beginilah seharusnya. Kita hanya perlu membiarkan dayung itu menggerakkan perahu dengan sendirinya. Mengikuti kemana arus mengalir hingga membawanya pada sebuah dermaga. Kau percaya? Kelak kita akan berhenti di sana. Sekedar mencicipi segarnya air kelapa muda, juga membelai butiran-butiran pasir dengan telanjang kaki kita. Teruslah mendayung, tanpa berhenti. Aku pun akan melakukan hal yang sama.


Madiun, Mei 2011